PULUHAN PREMAN MENYERANG KAMPUNG KOMPAK SEHINGGA TERJADI PEMBACOKAN TERHADAP WARGA SETEMPAT

MEDAN – Sejumlah oknum mafia tanah yang ada di Kota Medan terbukti mengganggu kenyamanan masyarakat. Buktinya, ratusan emak – emak dan pemuda yang ada di Jalan H Anif, Kampung Kompak, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang kembali diteror dan ada juga sejumlah orang tua dan pemuda dibacok dengan senjata tajam oleh oknum preman.
Akibatnya, kawasan padat penduduk itu mencekam.

“Kami tidak takut dengan diteror oleh mafia tanah menggunakan jasa preman yang telah mendapatkan kontrak penuh untuk menyerang warga Kampung Kompak, ” ucap salah satu emak – emak warga Kampung Kompak Jalan H Anif Medan berinisial PJ (50) Jumat (3/4/2024).

Kata dia, penyerangan dengan menggunakan senjata tajam dilakukan pada sekitar pukul 10.30 WIB. Yang mana warga Kampung Kompak melakukan protes adanya warga Kampung Kompak Bersimbah darah dibacok dengan kelewang dan samurai, sehingga warga melakukan bakar ban di Jalan H Anif Medan.

“Kami bukan penduduk liar yang diusir dan diteror oleh oknum mafia tanah dengan menggunakan surat belaka. ” Kita juga punya surat kepemilikan tanah. Selain itu, ada sejumlah warga tinggal 18 tahun lamanya di Kampung Kompak. Meski kami masyarakat miskin tapi taat hukum yang berlaku di Indonesia dan membayar PBB, ” paparnya.

Karena itu, kalau mafia tanah itu tau aturan hukum bisa menggugat di pengadilan atau buat laporan penyerobotan lahan yang dilakukan oleh warga bisa di Polda Sumut maupun di Polrestabes Medan. “Ini masak main hukum rimba padahal mereka juga menggunakan jasa pengacara namun memberikan contoh yang tidak baik. Ratusan warga yang ada di Kaping Kompak tidak tinggal diam masih ada keadilan di Indonesia ini, ‘ paparnya.

Sebelumnya terjadi penyerangan kepada warga Kampung Kompak itu, ada juga laporan warga yang dianiaya dengan senjata tajam dan bersimbah darah di Sat Reskrim Polrestabes Medan pada bulan Desember Tahun 2023. (Wage)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini