Ramai Dengan Warga, Diduga Pembangunan TPT Dari Dinas Pertanian Di Kecamatan Kedungpring Bermasalah, Kini Berpindah Lokasi

LAMONGAN, HN.ID- masyarakat desa Tlanak kecamatan Kedungpring kabupaten Lamongan Jawa Timur, mengeluhkan adanya pembangunan tembok penahan tanah (TPT). Diketahui Anggaran yang di alokasikan dari Dinas Pertanian tersebut, diduga Bermasalah kini berpindah lokasi.

Pasalnya dalam pengerjaan proyek TPT tersebut dikeluhkan beberapa warga setempat, diantaranya mulai dari penempatan material di depan rumah warga yang sebelumnya tanpa koordinasi dengan warga yang mempunyai rumah, sehingga mengakibatkan rusaknya pagar rumah warga, dan juga lokasi pembangunan TPT tersebut, sebagian memakan lahan sawah warga sekitar.

Hal itu disampaikan oleh warga desa Tlanak yang kebetulan rumahnya menjadi tempat penurunan material (BON) nama inisial mengatakan, sebelumnya tidak ada kordinasi dengan saya selaku yang mempunyai rumah, dan akibatnya merusak pagar rumah saya, silahkan cek sendiri pagar rumah serta lokasi pembangunan dan tanyakan kepada masyarakat sekitar yang bersengketa terkait lokasi tanah yang di bangun tersebut.(18/04/2022).

” Masalah itu mas sampean lihat sendiri di belakang, Itu banyak yang grupil-grupil semua kan yo gak apik to mas, kalau sedikit-sedikit kan gak papa, batu besar-besar langsung di turunkan natap tembok pakai dump truck ya gimana mas, dan tidak ada kordinasi dengan saya, lalu itu mas ada yang mempunyai sawah yang kelihatannya bermasalah karena garapannya condong ketuara, untuk pengerjaan sementara berhenti dulu, cuma kalau warga saya itu terkait materialnya, dan untuk saya, yang Asalnya bagus kembali bagus.”Kata BON.

Sementara itu media ini mendatangi balai desa Tlanak untuk kepentingan konfirmasi terkait permasalahan warganya tersebut saat ditemui kepala desa Rahayu ningsih memberikan penjelasan,”itu kan baru jalan dua hari, waktu itu kita pertama mengajukan untuk kegiatan drainase atau saluran irigasi dan waktu mau mangajukan karena kita bersebelahan dengan Desa Kandangrejo secara otomatis kita selalu berkoordinasi, mau mengajukan, mau mendatangkan material kita juga sudah Kordinasi bahkan ada survei kita juga baik-baik saja kordinasi dengan beliau.

“Setelah kita sampaikan pak Kades, mungkin waktu itu sudah menyiapkan ke beliau cumak gak ketemu, ketemunya sama ibunya bicaranya pak Kades mungkin kurang lebih kalau saya tidak salah, terus ketika ada warga untuk memberhentikan semetara pengerjaan kita sudah berhenti, kita menunggu jawaban berikutnya, lebih jelasnya silahkan langsung ke Pak Ambar selaku tim pelaksana kegiatan tersebut.”ungkap Kepala Desa Tlanak.

Guna mendapatkan informasi yang jelas dan benar terkait permasalahan tersebut, media ini juga mengkonfirmasi Ambar selaku pelaksana kegiatan TPT tersebut, yang juga menjabat sebagai Badan Permusyawaratan Desa (BPD) melalui pesan WhatsApp membalas singkat.”Proyek lagek mulai kok, kita ketemuan saja bapak, hari ini saya diluar kota.” Jawab Ambar. dan saat dikonfirmasi kedua kalinya tidak membalas.

Dari kedatangan media ini kesekian kalinya untuk melihat lokasi pembangunan TPT tersebut apakah sudah selesai dikerjakan atau tidak, sebagai sosial control masyarakat media ini mendapatkan informasi lain dari warga setempat yang tidak mau disebut namanya memberikan informasi bahwa pembangunan TPT itu sudah di bongkar dan pindah ke jalan kandangan karena sepat ramai dengan warga setempat.

Hal ini jelas menjadi pertanyaan besar, karena dari awal awak media ini memantau lokasi pertama yang di kerjakan tidak menemukan papan nama informasi proyek dan juga material yang digunakan diduga tidak sesuai dengan RAB, mulai pasir, batu jenis kapur yang digunakan serta pengerjaan terkesan asal-asalan. dan saat meninjau lokasi yang kedua, yang baru selesai dikerjakan, juga tidak ditemukan papan informasi proyek tersebut. Bersambung…

Penulis: [Kusnadi]

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini