SAMPANG, Hosnews.id // Sekolah Dasar atau SD merupakan jenjang dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Yang mana Sekolah Dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat ini murid kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional yang mempengaruhi kelulusan siswa.
SDN GULBUNG 4, salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD di Gulbung, Kec. Pangarengan, Kab. Sampang, Jawa Timur. Dalam menjalankan kegiatannya, SDN GULBUNG 4 berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SDN GULBUNG 4
beralamat di Dusun Rabasan, Gulbung, Kec. Pangarengan, Kab. Sampang, Jawa Timur, dengan kode pos 69271,” Rabu (29/12/2021).
Pasalnya Anak didik SDN Gulbung 4 belajar diluar atap dikerenakan dua faktor ; (1).Karena Gedung sekolah tidak layak huni (2). Diduga Tanah sekolah sedang dalam sengketa karena belum ada pembebasan lahan.
Warga setempat berinisial Z menyayangkan sistem belajar mengajar di SDN ini harus belajar diluar atap tanpa bangku sekolah layaknya anak didik belajar.
Ini tidak menutup kemungkinan konsentrasi anak didik akan terganggu mengingat sekarang sudah musim hujan dan angin kencang hingga sistem belajar mengajar tidak maksimal.
Sangatlah disayangkan Kota Sampang yang sudah terkenal di Indonesia dengan semboyan SAMPANG HEBAT BERMATABAT anak didiknya harus belajar tanpa atap dan kelengkapan sekolah,” pungkasnya.
Menanggapi perihal ini Moh Hosen Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) menilai pemangku pemerintah Kabupaten Sampang hanya baik diluar saja.
Terbukti tempat belajar mengajar yang seharusnya di perhatikan malah memprihatinkan. Ini pertanda pemerintah setempat sudak tidak peduli dengan sebuah pendidikan yang sangat penting dalam kehidupan.
Kami berharap pemerintah kabupaten Sampang segera ambil sikap tegas dalam menyikapi dan memperbaiki SDN Gulbung 4 agar sistem belajar mengajar berjalan dengan normal dan maksimal.
Karena anggaran negara peruntukan Dinas Pendidikan sangatlah besar untuk sarana dan prasarana gedung sekolah pendidikan.
Semoga Dinas pendidikan Kebupaten Sampang mendengar dan membaca berita ini, sebelum kedatangan pegiat anti korupsi dan Aph dalam mengaudit anggaran yang ada,” pintanya. (MH/Red)