JAKARTA – Kalau mau media maju di segani oleh nara sumber atau masyarakat bukan karna pelindung atau nasehat di masuki dalam booxs media melainkan kinerja atau usaha dengan kerja keras karya para jurnalis yang handal, bukan nama para jendral yang ada dalam booxs.
Seperti yang di lakukan Pemilik media cetak dan online Police Watch news, Muh. Rodhi Irfanto, bakal dilaporkan kepolisi terkait mencatut nama beberapa Jenderal (Purn) TNI/Polri.
Seperti yang tercantum Salah satunya eks pejabat Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin.
Di dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (12/09/2022) Purnawirawan TNI Jenderal bintang dua ini mengklaim dirinya tidak pernah diberitahukan namanya dicantumkan atau dicatut menjadi Pelindung dan Penasehat di media policewatch.news milik Rodhi.
Ujar mantan pejabat juga jendral dari kopasus“Pencantuman nama saya di media itu tidak resmi, dan tidak adanya SK atau ijin permohonan tertulis untuk menjadikan saya sebagai pelindung maupun penasehat di media policewatch.news,” tegas Tatang.
Wajar saja kalau Kemarahan Purnawirawan Jenderal bintang 2 ini memuncak ketika dirinya mengetahui nama besarnya tercantum di bok redaksi media policewatch.news,
“jelas marahlah saya, kok main mencantumkan saja nama saya disituh. Dan pas saya bacapun ternyata ada beberapa Jenderal (Purn) lainnya juga yang dicantumkan Rodhi,” geramnya.
Bahkan Tatang Zaenudin beranggapan, Rodhi mencatut namanya dan beberapa Jenderal lainnya hanya untuk kepentingan dirinya.
Meski Tatang mengatakan bahwa diriinya pernah dimintakan Rodhi namun untuk menjadi pelindung dan penasehat di media policewatch.news, tetapi Jenderal (Purn) yang juga mantan Deputi Basarnas ini belum memberikan kata iya.
“Dulu dia pernah minta ke saya itu, tapi tidak saya iyakan,” jelasnya.
Mayjen TNI (Purn) ini pun membeberkan beberapa temuan dan informasi yang didapatnya dari Grobogan, Purwodadi Jawa Tengah, Bandung Jawa Barat dan Jawa Timur, bahwa (R) banyak melakukan tindakan diluar fungsi serta poksinya, bahkan kerap melakukan pemerasan.
Iya kalau media tersebut baik-baik saja “Orang seperti itu jahat, dan terkesan menakut-nakuti dan memeras para narasumber baik ditingkat desa hingga pusat, sehingga muncul indikasi ancaman personal, intimidasi hingga pemukulan pemerasan. Coba buka jejak digitalnya di google, memalukan sekali,” ungkap Tatang.
Terpisah, ketika dikonfirmasi tentang penunjukan secara resmi para Jenderal (Purn) sebagai pelindung dan penasehat di media policewatch.news miliknya, Rodhi membenarkan sudah pernah meminta ijin secara lisan.
“Sudah minta ijin saya ke pak Tatang dan beberapa Jenderal (Purn) lainnya.di akui Memang tidak ada SK tertulisnya,” ucap Rodhi saat dikomfirmasi melalui pesan whatsapp pribadinya, Minggu (11/9/2022).
Rodhi juga menyebut jika Mayjen TNI (Purn) keberatan namanya dicantumkan di media policewatch.news, bukan berarti harus menyampaikannya melalui oranglain.
“Jika keberatan namanya dicantumkan, kenapa tidak hubungi saya, saya pun sering komunikasi ke pak Tatang, dan terakhir 2 bulan lalu. “Tulis Rodhi dipesan Whatsappnya ke Ketum Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia.
Menyoal komentar Rodhi, Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin membantah bahwa dirinya tidak pernah dikomunikasikan dengan Rodhi sudah lama sekali, dan bukan baru 2 bulan, bahkan Eks perwira tinggi Kopassus ini menyebut Rodhi pembohong besar dan perusak, nama besar saya.
Berdasarkan pengecekan data, hari ini pimpinan media policewatch.news telah mencopot nama Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin dari bok redaksinya, karna ada konplin.
Meski demikian, jejak digital adanya penghapusan dadakan yang dilakukan Rodhi di bok redaksi policewatch.news tertanggal 12 September 2022 atas nama Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin sebagai pelindung dan penasehat policewatch.news dianggap Jenderal Purnawirawan TNI ini tak memiliki kemampuan di bidang jurnalistik dan tidak memiliki etika baik.
Pencopotan dadakan itu dikatakan Tatang Zaenudin bermula adanya kemarahan dirinya yang memuncak terhadap Rodhi yang dianggap telah merusak nama baiknya untuk menakut – nakuti narasumber demi kepentingan pribadi diluar tupoksinya sebagai jurnalis.
Ter akhir purnawirawan jendral bintang dua itu mengigatkan keras“Siapapun, orangnya siapapun yang mencantut nama saya untuk kepentingan pribadi serta mencoreng nama baik saya, maka tak akan ampun, akan saya sikat. Itu sikap tegas saya. “Pungkas Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin.(Wis 389 Her).