SURABAYA – Pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Jawa Timur (PW Semmi Jatim) melakukan aksi besar-besaran guna menolak kandidat Sekertaris Daerah (Sekda) yang tengah diseleksi oleh Panitia Seleksi (Pansel) untuk mengisi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (JPTM).
Ketua PW Semmi Jatim yang juga sekaligus Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Muhammad Iqbal Baihaqi mengklaim jika Pansel Sekda ceroboh dengan meloloskan orang-orang yang pernah berurusan dengan KPK.
Iqbal juga mengklaim Pansel Sekda Jatim yang dipimpin oleh Prof Mohammad Nuh, DEA, tidak profesional karena dianggap kurang jeli dalam menentukan kualifikasi kandidat Sekda.
“Bagaimana mungkin Pansel Sekda Jatim bisa meloloskan 2 orang yang pernah berurusan dengan KPK? Jabatan Sekda Jatim jangan sampai dijadikan bancakan. seharusnya saat pertama kali melakukan pendaftaran, Pansel Sekda Jatim menelusuri latar belakang siapa yang pantas dan tidaksedang punya masalah secara etika” Kata Iqbal dalam orasinya di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Kamis (07/04/2022).
“Dua diantara tiga kandidat Sekda yang tengah diseleksi sekarang kasusnya belum final di KPK, Mahasiswa menolak itu semua,” imbuhnya.
Iqbal juga menyampaikan, SEMMI Jatim kekeh mendesak agar Pansel Sekda Jawa Timur segera dievaluasi agar supaya kadidat Sekda yang diduga cacat secara etika tersebut bisa didiskualifikasi.
Iqbal mengatakan, Adhi Karyono dan Jumadi selaku kandidat Sekda namanya pernah cemar terkait kasus korupsi Bansos di Kementerian Sosial dan korupsi suap Pengadaan Barang dan Jasa di Kabupaten Tulungagung.
“Kami ragu Pansel Sekda ini berintegritas atau tidak, keputusannya dengan meloloskan orang-orang diduga bermasalah secara etika telah menuai polemik dan kekhawatiran masyarakat akan masa depan Jawa Timur,” katanya.
Selain melakukan penolakan kandidat Sekda yang diduga bermasalah, SEMMI Jatim juga mendesak KPK agar segera menuntaskan kasus korupsi Bansos dan suap pengadaan barang dan jasa di Tulungagung.
“Untuk kepentingan dan masa depan Jawa Timur, KPK harus menuntaskan kasus korupsi Bansos di Kementerian Sosial yang diduga melibatkan Adhi Karyono. Tidak hanya itu, KPK juga perlu menuntaskan kasus korupsi suap pengadaan barang dan Jasa di Tulungagung agar semuanya menjadi terang,” ungkap Iqbal
Sebelumnya, usai melakukan serangkaian tahapan sejak sebulan terakhir, proses seleksi calon Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur memunculkan tiga nama dengan skor penilaian tertinggi.
Ketiga nama tersebut adalah pelamar yang lolos serangkaian tahap seleksi dari seleksi administrasi, asesmen, penulisan makalah, wawancara, hingga rekam jejak.
Tahap selanjutnya, ketiga nama tersebut akan diserahkan kepada Ketua Aparatur Sipil Negara (KASN), Menteri Dalam Negeri, hingga ke Tim Penilai Akhir.
“Tim penilai akhir adalah tim terpadu dari sejumlah kementerian dan lembaga yang diketuai presiden dan wakil presiden,” kata Sekretaris Panitia Seleksi Calon Sekdaprov Jatim Aries Agung Paiwae sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/4/2022).
Berdasarkan Surat Keputusan Panitia Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 800/2312/Pansel-JPTM/2022, tiga nama yang lolos adalah Adhy Karyono (Staf Ahli Kementerian Sosial), Jumadi (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim), dan Nurkholis (Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral Provinsi Jatim). (SA/RED)