Survei Lingkar Aktivis Sebut Paslon Lukman-Fauzan Kalah Telak Jika Tidak Diiringi Isi Tas Segepok

BANGKALAN – Beberapa hari terakhir menuju Pilkada di Bangkalan, Madura, tensi politik kian memanas. Lingkaran Survei Aktivis yang dinahkodai oleh Moh Hosen merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas, dan isi tas paslon pilkada ini banyak memunculkan dinamika menarik dalam peta persaingan dua pasangan calon.

Hasilnya, elektabilitas pasangan calon Mathur-Jayus dan Lukman-Fauzan menunjukkan tren negatif di salah satu Paslon pilkada.

Paslon Lukman-Fauzan dari hasil survei lingkar aktivis menunjukan hasil survei cenderung menurun drastis. Dari angka 47,8 persen hasil sebelumnya. Saat ini menjadi 25,7 persen.

“Artinya pasangan calon Lukman-Fauzan jika tidak diiringi dengan Isi tas atau dukungan finansial yang besar. Itu sangat penting untuk menaikkan rating hasil survei untuk menggenjot naik hasil surveinya Lukman. Itu juga yang akan menentukan kemenangan bagi Paslon Lukman-Fauzan,” kata Moh Hosen. Selasa (19/11/2024)

Kata Moh Hosen ongkos politik menjadi penguasa itu memerlukan dana yang besar untuk memenuhi berbagai keperluan operasional. Dana yang fantastis ini untuk memastikan kampanye dapat berjalan dengan mudah dan lancar demi sebuah kemenangan.

“Finansial bagi Paslon yang tidak terlalu memilik basic kepemimpinan jika tidak didorong dengan finansial maka dia akan mati kutu di pilkada Bangkalan ini jika tidak didampingi isi tas segepok,” papar Hosen.

Sedangkan pasangan Mathur-Jayus, Moh Hosen menilai ada fenomena unik di Pilkada Bangkalan saat ini, yakni pasangan calon Mathur-Jayus ini yang memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan hasil survei dan suara arus bawah menunjukan tren positif.

“Angka survei Mathur naik menjadi 74,3 persen dalam survei lingkar aktivis terakhir kali. Meskipun tanpa modal Matur ini bisa meraup suara arus bawah dan tengah dengan tren signifikan.

Karena mathur secara kepemimpinan dan ketokohan dia menguasai lahan di Bangkalan. Apalagi dia terkenal aktivis anti korupsi. Jadi masak aktivis anti korupsi masih mau korupsi.

Kan gak masuk akal, makanya masyarakat Bangkalan saat ini memerlukan sosok pemimpin yang bersih, dan itu ada di Mathur,” ujar Hosen.

Direktur Lingkar Aktivis menyarankan, di waktu yang tinggal beberapa hari ini, strategi kampanye lebih gencar dan fokus pada kerja lapangan yang lebih intens, yaitu turun ke masyarakat dan berinteraksi langsung dengan pemilih.

“Utamanya paslon Lukman-Fauzan. Hasil survei menunjukkan angka drastis dan miris. Jika tidak didukung dengan isi tas segepok tidak masuk akal jika paslon Lukman ini bisa menang,” tutup Hosen. (Syaif)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini