SURABAYA, Hosnews.id – Pengadilan Tinggi Surabaya kembali memperkuat komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum melalui program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” Selasa (10/09/2024).
Kali ini, lembaga pengadilan tertinggi di Jawa Timur tersebut menjalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Surabaya untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa hukum untuk belajar langsung di lingkungan pengadilan.
Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Selama mengikuti program magang, mahasiswa akan terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti:
- Membantu tugas-tugas kepaniteraan: Mahasiswa akan terlibat dalam kegiatan kepaniteraan, seperti membuat berita acara, menyusun berkas perkara, dan membantu hakim dalam menyusun putusan.
- Mendapatkan bimbingan dari hakim dan panitera: Mahasiswa akan mendapatkan bimbingan langsung dari hakim dan panitera berpengalaman, sehingga dapat bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai aspek hukum.
- Menjalin relasi dengan praktisi hukum: Mahasiswa akan berkesempatan untuk menjalin relasi dengan para praktisi hukum, baik hakim, panitera, maupun advokat.
“Program magang ini benar-benar membuka mata saya tentang dunia peradilan yang sebenarnya. Saya sangat beruntung bisa belajar dari para ahli di bidangnya.” ujar [Novia Arina], salah satu peserta magang di Pengadilan Tinggi Surabaya.
Dengan mengikuti program magang MBKM di Pengadilan Tinggi Surabaya, diharapkan mahasiswa dapat menjadi lulusan yang kompeten, memiliki integritas tinggi, dan siap berkontribusi dalam membangun peradilan yang adil dan terpercaya.
Kerjasama antara Pengadilan Tinggi Surabaya dan perguruan tinggi ini diharapkan dapat menjadi model bagi lembaga peradilan lainnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan hukum di Indonesia.
Kata kunci: Magang MBKM, Pengadilan Tinggi Surabaya, kerjasama pendidikan, mahasiswa hukum.
Novia Arina ( Mahasiswa Hukum Universitas Trunojoyo Madura ). (Taufik)