BANGKALAN – Warga Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Bangkalan, Madura mengeluhkan jauhnya lokasi pencoblosan. Jarak rata-rata rumah dengan TPS cukup jauh karena berbeda dusun. Padahal di desa tersebut banyak lansia dan orang tak memiliki kendaraan yang memiliki hak suara tetapi akses ke TPS cukup jauh.
“Di Dusun Longkak itu ada yang hak pilihnya di dusun Manggar dan juga di dusun Ba’ Talbak. Begitupun sebaliknya. Padahal di tiap dusun itu kan ada TPS-nya kenapa harus nyoblos ke dusun lain. lokasi tempat nyoblosnya sangat jauh. Berbeda dusun, dan warga mengeluhkan itu karena banyak yang lansia,” ujar warga Bandang Laok, Kokop inisial M, saat mengeluhkan ke hosnews.id, Jumat (22/11/2024).
Kejanggalan tersebut dirasakan M (29) ketika ada sebagian yang sudah mengedarkan surat suara untuk hak pilih di pilkada Bangkalan dan Gubernur Jatim. Ia mendapat panggilan untuk mencoblos di TPS berbeda dusun.
“Jaraknya sangat jauh sekali, kasian warga yang sudah tua. Jangan sampai ini ada kongkalikong antara penyelenggara dan aparatur desa agar warga tidak mencoblos,” kata M.
Sementara DPW KAKI Jatim, Moh Hosen memaparkan terkait masalah jarak TPS, pihaknya mendesak KPU Bangkalan dengan menyediakan kendaraan angkutan.
“Minimal dengan jauhnya jarak TPS itu, KPU juga menyediakan tranportasi khusus bagi pemilih untuk menjemput dan mengantar pulang warga untuk mencoblos tersebut,” papar Hosen.
Agar masyarakat Kokop tidak menilai ini ada rencana kongkalikong antara penyelenggara agar warga tidak mencoblos.
“Agar tidak ada dugaan bahwa ini memang permainan KPU agar warga tidak mencoblos makanya jarak TPS dijauhkan. Ini akan menimbulkan efek negatif bagi KPU sendiri. Makanya kami sarankan agar menyediakan tranportasi khusus,” ungkap Hosen.
Sampai berita dilayangkan ketua KPU Kabupaten Bangkalan Elmi Abbas tidak menjawab ketika hendak diklarifikasi tentang keluhan Warga Desa Bandang Kokop soal tempat lokasi TPS pencoblosan pada hari Rabu 27 November 2024. (Syaif)