KERINCI – Pasca banjir melanda Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi beberapa waktu lalu membuat warga masayarakat terdampak menderita kerugian Materi dan Non Materi. Kamis, 20/02/2024.
Trauma bencana alam bagi warga masyarakat Kabupaten Kerinci belum usai, terutama warga terdampak sepanjang Bantaran Sungai Batang Merao.
Dikarenakan Dasar Sungai Semakin Dangkal, akibat bawaan material bawaan arus pasca banjir dan disaat hujan lebat turun.
Material kayu, batu, kerikil dan pasir saat ini menumpuk, hingga dasar sungai sudah dangkal 1 M hingga 2 M.
Saat ini warga khusus warga kelurahan siulak deras merasa was was di siang hari apalagi dimalam hari, dikarenakan banjir luapan sungai berbatu dan berkerikil.
Trauma pasca banjir saat ini masih menghantui warga masyarakat. Apalagi saat ini dasar sungai sudah tertimbun material bawaan arus.
Upaya pemerintahan desa, Kepala Desa, BPD dan Tokoh Masyarakat telah berembuk untuk mengantisipasi ketakutan dan was was masyarakat, melakukan kebijakan dan upaya pengerukan material yang ada disepanjang sungai. Dengan berkoordinasi dengan pihak pemerintahan kecamatan dan pihak Kabupaten Kerinci.
Suharman Kepala Desa saat dimintai keterangannya Kamis (19/02) Menyampaikan bahwa silahkan tanya lansung kepada masyarakat terdampak, yang jelas kebijakan Desa sudah dikoordinasikan kepada pihak pihak berkopenten.
“Mohon tanya lansung kepada warga terdampak, biar masalahnya jelas dan lansung kepada warga, pihak desa hanya mempasilitasi dan mencari cara agar keluhan dan rasa was was masyarakat dapat di penuhi” Sebut Kades.
Setelah awak media ini melakukan invistigasi di areal sungai sagabu dan menemui lansung beberapa warga terdampak luapan sungai mengatakan bahwa mereka mengucapkan terima kasih kepada pihak pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten.
Afriadi (40) warga siulak deras mudik saat dimintai tangapannya terkait pengerokan timbunan material di sungai sahabu mengatakan bahwa sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih.
“Kami warga masyarakat sangat berterima kasih dengan adanya solusi pengerukan dasar sungai yang sudah sangat dangkal, dan berpotensi banjir disaat hujan datang. Dan kami mohon pengerukan sungai terus dilakukan untuk menghindari rumah kami terkena banjir dan menghilangkan rasa was was apalagi di malam hari, sebab kami sudah trauma bencana banjir luapan sungai kemarin, kami sama sekali tidak resah dengan adanya pengerukan sungai, malah kami sangat bersyukur”Jelasnya.
Nengsih (32) ibu rumah tangga yang juga terdampak bencana banjir juga berharap agar pengerukan materiak terus dilakukan bilaman sudah menumpuk.
“Kami sangat berterimakasih dengan adanya pengerukan sungai, karna kami selalu was was dimusim hujan apalagi dimalam hari. Saya juga berharap ada pembuatan tangul, agar air tidak membanjiri rumah kami, dan apalagi air luapan sungai sampai mengenanggi jalan Nasional.” Sebut Nengsih warna terdampak luapan sungai sagabu.
Penulis: Feky