Tanggapi Isu Penculikan Gadis Dibawah Umur Kab.Sampang, Aktivis KAKI: Terindikasi Diperkeruh Oknum Tidak Bertanggung Jawab

SAMPANG – Polemik adanya dugaan Seorang gadis berusia 14 tahun warga Jln Pahlawan GG 1 Kecamatan/Kabupaten Sampang nama samaran (Mawar) diduga nyaris menjadi korban penculikan Rabu pagi O1/03/23 sekira Jam 06 : 30 wib.

Tak terima atas kejadian tersebut, orang tua korban (Nawali) bergegas mendatangi Mapolres Sampang untuk melaporkan Insiden yang nyaris membahayakan putrinya.

Berdasarkan bukti Tanda Terima Laporan, terduga Oknum pelaku inisial (Zn) merupakan warga Dusun Lembung Desa Paseyan Kecamatan / Kabupaten Sampang.

Penuturan orang tua (Ortu) korban (Nawali) kepada media ini Kamis siang 02/03/23 kronologis kejadian tersebut, bermula saat korban hendak bersekolah dengan berjalan kaki, sesampainya di TKP yaitu dipinggir Jln Pangelen Kecamatan / Kabupaten Sampang tiba-tiba korban dihampiri oleh pelaku, dengan mengendarai R2, sontak pelaku menawarkan jasa mau antar korban ke sekolah.

“Kejadian itu terjadi pada hari Rabu pagi mas, kronologisnya pelaku menawarkan jasa mau antar anak kami kesekolah, namun herannya ketika anak kami ditatap oleh pelaku seketika itu juga anak kami hilang ingatan, sehingga lansung menerima tawaran si-pelaku meskipun tidak pernah kenal, “Terangnya

“Namun beruntung belum jauh dari lokasi, ingatan anak kami kembali normal, sehingga dia meminta untuk berhenti dan berteriak minta turun, namun pelaku tidak mengindahkan, hingga anak kami nekat melompat dari sepeda motor pelaku, dan kebetulan di TKP itu ada 3 orang yang berusaha menolong anak kami, “Lanjutnya Nawali.

“Bahkan pelaku sebenarnya sudah berhasil diamankan oleh 3 orang penolong anak kami, namun karena berbagai alasan si-pelaku, sehingga pelaku dilepas dan hanya di mintai dokumen Identitasnya (KTP). “Tambahnya.

Masih Nawali, ia juga mengaku atas kejadian tersebu, pihaknya sudah melapor ke-Mapolres Sampang.

“Dalam hal ini kami juga sudah melapor ke Mapolres Sampang mas, dan alhamdlillah laporan kami sudah diterim dengan baik, oleh pihak Polres Sampang dan sudah kami lengkapi dengan hasil visum,” “Pungkasnya.

Perlu diketahui pihak Polres Sampang belum dimimintai keterangan atas penanganan kasus tersebut, hingga berita ini dimuat, berita dilansir dari www.radarjatim.co.

Moh Hosen Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia ( KAKI) menanggapi isu pemberitaan penculikan anak dibawah umur. Dengan mendatangi keluarga yang diduga melakukan penculikan berindikasi diperkeruh oleh oknum tidak bertanggung jawab,” Kamis (09/03/2023)

Pihak terduga menceritakan permasalahan yang dianggap penculikan kepada Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia.

Bahwa sebenarnya dikala ZN hendak berangkat kerja dia bertemu anak perempuan Usia sekitar 14 tahun berjalan kaki hendak berangkat sekolah SMP. Karena merasa kasihan, anak tersebut dibonceng supaya tidak terlambat karena satu arah.

   Tidak lama kemudian Anak sekolah tersebut melompat dari motor sehingga jatuh dan teluka kemudian ke Rumah Sakit. ZN merasa heran dengan kejadian tersebut karena dianggap telah melakukan penculikan oleh orang tidak bertanggung jawab. Padahal sebenarnya dia mau bantu anak tersebut tidak terlambat sekolah karena teringat sama anaknya sendiri.

Dalam artian tidak mungkin sesama orang sampang melakukan penculikan apalagi masih ada kaitan keluarga. Banyak saksi yang menyatakan bahwa kejadian ini bukanlah penculikan bahkan guru Anak Sekolah tersebut menyatakan bukan tindak kriminal penculikan.

   Pasalnya setelah Korban melakukan pelaporan ke Mapolres sampang, pihak Sekdes inisial Hol memanggil keluarga terduga penculikan dengan meminta untuk rp 100 juta untuk pencabutan laporan, setelah itu turun Rp 50 juta dan Terakhir 25 juta dengan dalih pihak penyidik meminta.

Pihak keluarga Terduga penculikan bingung dengan apa yang dimaksud sekdes inisial Hol tersebut karena dari awal pernyataannya selalu berubah-ubah.

Pak Jemaah Pihak orang tua keluarga terduga penculikan sudah seringkali datang ke rumah pihak keluarga yang diduga diculik untuk membicarakan secara kekeluargaan dan pihak Korban selalu menyatakan sudah tidak ada permasalahan lagi,” katanya, Kamis (09/03/2023).

Kami berharap kepada jajaran kepolisian Mapolres sampang untuk menindaklanjuti Pemberitaan dari www.radarjatim.co bahwa isu pemberitaan penculikan anak itu Hoax dengan demikian masyarakat tidak merasa resah dan ketakutan tentang adanya isu yang kurang sedap didengar.

“Perlu diketahui, bahwa anak sekolah dengan nama samaran Mawar dimaksud yang diisukan telah diculik berada di Madrasah semacam pesantren dimana ia mengemban Ilmu pengetahuan. Jadi kami rasa sudah tidak ada permasalahan lagi yang harus dipersoalkan, ini demi kesejahteraan dan ketentraman masyarakat sampang Hebat Bermartabat.

Disoal terkait adanya isu Pelaporan Penculikan anak, humas Polres Sampang Ipda Sujianto Menyatakan belum ada Pelaporan,” ungkap Aktivis KAKI, Sabtu (11/03/2023).

Penulis : Ach Fachry

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini