SAMPANG, HOSNEWS.ID – Soibah 47th Warga Dusun Bulungan, Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Terpaksa harus numpang tidur di tetangga, lantaran rumah yang ia tinggali rusak dan rapuh.
Diketahui, bahwa Soibah merupakan janda anak satu bernama Fandi 25th, dan harus tinggal disebuah rumah lapuk yang sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki, lantaran tidak mempunyai biaya. Mirisnya lagi, tidak pernah terdapat sentuhan apapun dari pemerintah baik dari pemerintah setempat maupun dari kabupaten.
Soibah 47th tersebut menceritakan dengan penuh harap pada media ini berkunjung ke rumahnya yang memang rumah tersebut tersebut betul-betul tidak layak untuk di huni.
Ia mengatakan bahwa rumahnya sudah rusak parah. Sehingga ia memilih harus numpang dirumah tetangganya, terlebih pada musim hujan.
“Kondisi rumah saya sudah rusak parah mas, apalagi kalau musim hujan sering kebanjiran. Ditambah lagi dengan kondisi kayunya yang sudah lapuk, genteng bersleweran. Maka saya sering numpang ditetangga dikhawatirkan roboh,” ujarnya dengan penuh harap.
Masih kata Soibah bahwa ia tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
“Saya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, anak saya (Fandi 25th)red, juga harus putus sekolah lantaran tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkannya,” keluhnya.
Ia sangat berharap sekali untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah atas kondisi itu. Terlebih pada anaknya yang seharusnya dapat mengenyam pendidikan untuk masa depannya, namun pupus tanpa harapan dengan kondisinya.
“Saya berharap kepada pemerintah bapak Bupati Sampang agar rumah saya dapat dibantu dan layak untuk ditempati, tanpa rasa khawatir roboh dan kehujanan saat kemarau nantinya,” harapnya.
Ditempat yang sama Faridi mengatakan, ia berharap ada donatur yang sudi menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu perbaikan rumah janda anak satu tersebut.
“Kami berharap ada donatur yang sudi membantu menyisihkan sebagian hartanya untuk perbaikan rumah ibu Soibah. Apalag menurutnya, selama ini ia, tidak pernah mendapatkan bantuan apapun. Kadang saya memberikan separuh bantuan yang saya dapatkan seperti beras,” ujarnya.
Dengan adanya kondisi warga yang rumahnya tidak layak dihuni media ini mencoba mengkonfirmasi ke pihak pemerintah Desa setempat, pihaknya membenarkan adanya warga yang demikian namun pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak adanya anggaran untuk itu.
“Iya Mas betul, itu warga Desa Plakaran Dusun Bulungan, kami seringkali adakan pendataan namun anggaran dari kabupaten gak ada sampai saat ini, baik itu dari pemerintah daerah maupun dari kodim karena babin saya sudah beberapa kali mendata namun anggaran tidak turun,” ujar kades Plakaran via tlpn WhatsApp, Selasa 07/11. ( Fa )