Ad

FKI-1 Sumut : Penegak Hukum, Usut dan Penjarakan PPK Maupun Oknum Panitia Pembebasan Lahan Tol Ruas Kuala Tanjung-Indrapura

JAKARTA,HN – Perjuangan organisasi Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Sumatera Utara dalam membela hak masyarakat atas nama Fery Masliandi Napitupulu dan isterinya Roslinawati Nasution yang tanah mereka diambil proyek jalan tol dengan harga yang diduga semena-mena terus berlanjut sebelum keadilan dan niat baik pemerintah untuk menyelesaikan secara bermartabat terwujud.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua FKI-1 Sumut Syaifuddin Lbs,SE, Kamis (20/12/2023) via selular. Kepada awak media beliau mengatakan :

” Ada apa sebenarnya hingga sampai menjelang peresmian pemakaian jalan tol ruas Kuala Tanjung-Indrapura, persoalan ganti untung tanah milik sdr.Fery dan isterinya Roslinawati Nst tak kunjung diselesaikan?” ujar Syaifuddin.

” Sementara 14 KK yang sebelumnya menolak ganti untung sejak tahun 2019, akhirnya pada tanggal 4 Desember 2023 baru lalu menerima secara terpaksa karena pengacara mereka yang membantu sebelumnya beberapa bulan lalu telah tewas akibat kecelakaan, sehingga masyarakat pasrah, ini menurut hasil wawancara dan investigasi dengan salah seorang penerima ganti rugi yang namanya enggan untuk ditampilkan.

” Menurut analisa kami, hal ini terjadi karena diduga oknum PPK dan oknum panitia pembebasan lahan telah berbuat curang dengan mematok harga tanpa musyawarah secara terbuka kepada masyarakat yang tanahnya terdampak.

” Kalau penetapan harga ini sudah sesuai dengan SOP dan aturan hukum yang berlaku, tentunya persoalan ini sudah tuntas dari tahun 2019, tetapi perbuatan yang diduga menyakitkan perasaan dan hati masyarakat tidak pernah terekspose di media secara mendetail,” papar Syaifuddin.

“Untuk itu kami minta kepada Bapak Presiden Jokowidodo agar dapat menyelesaikan ganti untung yang layak kepada Fery dan isterinya sebelum peresmian dilakukan dan melakukan tindakan bila terbukti korupsi kami minta untuk dioenjarakan terhadap oknum PPK dan oknum panitia terkait karena telah menyengsarakan masyarakat.” tutup Syaifuddin.

Awak media kembali menghubungi sdr.Fery Napitupulu via selular, Kamis (21/12/2023) dan Fery mengatakan:

” Saya sangat menderita lahir dan bathin sejak tahun 2019 akibat pembangunan tol Kuala Tanjung-Indrapura ini. Mata pencaharian saya dari warung makan dan kolam-kolam ikan saya, sekarang tak berfungsi lagi.

Sebelum dibangun tol ini,saya menghidupi anak isteri saya dari 40 kolam ikan yang saya buat. Jangankan ganti untung, malah limbah masyarakat dialirkan ke kolam ikan saya,” ujar Fery sedih.

” Saya siap mati untuk mempertahankan hak saya sampai pemerintah membayar dengan layak kepada kami,” tegas Fery.

” Tanah saya termasuk Ring A dan bersertifikat kok dihargai cuma seratus ribuan per meter? sementara tanah tetangga yang bersebelahan dengan saya dihargai 2 jutaan? surat tanahnyapun bukan sertifikat? ” ketus Fery jengkel.

” Tolonglah pak Presiden,bantu kami dengan pembayaran yang manusiawi, saya sekarang sangat kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga saya.’ kata Fery sambil terisak-isak menahankan kepedihan yang dirasakannya.

Penulis: Nurmala Tambunan

Baca Lainya :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postigan Populer

spot_img