Sampang || HN – Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sampang, melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pangarengan, memberikan sosialisasi dan pembuatan pupuk organik Bokashi di kelompok tani (Poktan) Sejati Gulbung Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Rabu (15/06/2022).
Kegiatan ini berlangsung di dusun Srapong desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Hadir pada kegiatan ini Prayitno, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pangarengan, dengan personel lengkap, ketua Poktan Sejati Gulbung Ma’ruf yang di wakili oleh saudara Agus Fachry, memandu pembuatan pupuk organik kepada puluhan petani atau pekebun di wilayah setempat, serta seluruh masyarakat setempat antusias hadir menyaksikan proses fermentasi tersebut.
Abd. Ghafur menyampaikan bahwa, pembuatan pupuk organik dilakukan dengan cara fermentasi terdiri dari unsur bahan padat dan bahan cair.
“Limbah organik seperti sekam, pupuk kandang (kotoran hewan), dedak (sekam) atau Bekatul yang kesemuanya diaduk secara merata,” jelas Ghafur kepada petani Gulbung.
“Kemudian, bahan-bahan organik dicampur merata, selanjutnya, siramkan larutan EM4 yang telah dicampur dengan molase/ tetes tebu dan air (1:1:50) buat adonan dengan kadar air 30-40 persen. Lalu difermentasi selama satu minggu dalam keadaan tertutup, pupuk siap digunakan setelah diangin-anginkan,” paparnya.
Lanjutnya, fungsi pupuk organik Bokashi dibuat untuk mengembalikan unsur hayati dalam tanah dan menggemburkan tanah sehingga daya serap air lebih lama,” terangnya.
Di tempat yang sama ARB. Suprayitno, Kordinator BPP Pangarengan, mengatakan bahwa, pembuatan pupuk Bokashi salah satu sasaran non fisik yang dilakukan teman-teman dari BPP dalam upaya mendukung ketahanan pangan di lahan pertanian maupun perkebunan wilayah Gulbung.
“Bertambahnya wawasan dan ilmu pengetahuan bagi petani/pekebun Desa Gulbung tentang olah lahan tanah, diharap bisa memotong bea pertanian. Selain itu, pupuk organik manfaatnya untuk tanam – tanaman tidak mudah terserang hama penyakit sehingga produktifitas hasil panennya semakin meningkat,” tutupnya.
(AB)