BANGKALAN – Menjelang Pilkada Kabupaten Bangkalan H Syafiuddin, S.Sos Komisi V DPR RI Fraksi PKB Dapil Jawa Timur XI (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep) mengadakan sosialisasi Empat Pilar dengan tema Pancasila UUD 1945 NKRI Bhinneka Tunggal Ika.
Diketahui acara tersebut dihadiri beberapa elemen, mulai dari tokoh ulama dan wartawan se-Kabupaten Bangkalan serta masyarakat yang tergabung dalam Song-Osong Lombung di Rumah Makan Geledek Lanjeng Martajasah Bangkalan Madura Jawa Timur, Senin (05/08/ 2024).
“Adapun tujuan dari kegiatan sosialisasi ini, selain fokus menjaga keutuhan NKRI juga membahas tentang pentingnya peningkatan sumberdaya manusia (SDM) dan sumberdaya alam (SDA) karena pada dasarnya Madura terutama bangkalan memiliki sumber daya alam yang sangat bagus.
“Seperti contoh, SKK MIGAS (satuan kerja khusus pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi) di wilayah pesisir mulai dari ujung barat bangkalan sampai ke ujung timur, kalau hal ini di optimalkan kesejahteraan untuk bangkalan akan menanti terangnya.
“Dalam kesempatan ini, ketua DPC PKB Kabupaten Bangkalan membahas tentang rekom PKB untuk Pilkada Bangkalan yang akan di laksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
Kemudian H. Syafiuddin memberikan keterangan terkait bursa pasangan calon bupati dan wakil bupati Bangkalan yang beredar di media sosial bersama kader PKB dan kader PDI-P serta partai pengusung lainnya membenarkan adanya di medsos tapi untuk rekomendasi partai masih belum ada pembahasan khusus bersama pengurus internal partai,” urainya
Pasalnya DPC PKB Bangkalan memiliki kader terbaik yang kayak untuk memimpin Bangkalan untuk Bupati periode selanjutnya yaitu Fauzan jekpar yang secara elektoral mampu untuk menarik simpati masyarakat Bangklan khususnya dan hal ini bisa jadi rekom untuk rekom PKB lebih dinamis bisa jadi PKB, PDI-P atau PDI-P PKB.
Diakhir sambutannya Ketua DPC PKB Bangkalan menyarankan kepada sahabat-sahabat Media untuk lebih baik langsung konfirmasi sendiri kepada pihak terkait agar lebih jelas dengan maksud pasangan tersebut,” ujar H Syafiuddin menutup pembicaraannya. (Syaif)