MEDAN, HOSNEWS.ID Kekerasan dan tindak tidak bermoral oknum ASN karawang yang menyiksa serta mencekoki air seni kepada dua wartawan viral serta dapat simpatik publik.
Netti Herawati SE selaku jurnalis Nasional Mengapresiasi Polri.
Dalam hal ini
Kepolisian Karawang gercep mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menangkap para terduga pelaku penganiayaan.
Selasa (20/92022) Netti Herawati SE Selaku Jurnalis Nasional menyatakan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa tersebut. Disebutkan Netti di era keterbukaan informasi seperti saat ini tindakan kekerasan adalah sebagai tindakan diluar batas serta pidana yang juga melanggar hak azasi seseorang.
Hal ini terjadi ketidaksetujuan atas pemberitaan di media ,sebaiknya diselesaikan melalui saluran yang sudah ditetapkan dalam Undang undang nomor 40/1999 dan peraturan ujarnya.
Seperti diketahui Dua orang wartawan di Kabupaten Karawang yakni Gusti Sevtian Gumilar dan Zaenal Mustofa diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh sejumlah orang. Kedua korban sudah membuat laporan polisi di Polres Karawang.
Didampingi kuasa hukum dan puluhan wartawan Gusti dan Zaenal melapor ke Polres Karawang. Adapun nomor laporan polisi tersebut tercatat dengan nomor laporan STTLP/174/IX/2022/SPKT.RESKRIM/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT, Senin malam 19 September 2022.
Dimana kronologisnya,
Usai launching Persika 1951 Gusti yang saat masih berada di stadion Singaperbangsa Karawang, dibawa oleh yang mengaku orang suruhan seorang pejabat Karwang berinisial A.
Gusti dibawa ke bekas kantor PSSI Karawang. Sesampainya di kantor tersebut ruangan langsung ditutup tidak boleh ada yang masuk selain orang orang dari yang mengaku suruhan pejabat berinisial A dan korban.
Pada saat itu alat kerja wartawan seperti gadget, hand phone korban dirampas. Selang waktu beberapa saat setelah korban di bawa ke ruangan tersebut mulai mendapat penganiayaan berupa pukulan dari sejumlah orang yang berada di ruangan tersebut.
Bahkan laporan korban oknum pejabat A hadir di ruangan itu dan mencekoki korban dengan air kencing sebanyak tiga kali.
Adapun korban mendapat hantaman kepala. tinju di beberapa bagian tubuhnya.
Korban Gusti pun mendapat ancaman jika soal ini berlanjut dan korban melapor, keluarga akan dihabisi. Korban dapat ke luar dari ruangan itu setelah dijemput oleh salah seorang keluarganya yang mengetahui korban ada di ruang itu. Koban mengalami penyekapan satu malam, yakni Sabtu malam hingga Minggu dini hari.
Korban di aniyaya dari malam hingga pagi hari hingga tak sadarkan diri . Pulangpun karena di jemput oleh saudaranya. Kemudian korban diselamatkan dan bawa ke salah satu kantor Dinas dan baru pulang pukul 18.00 WIB Minggu sore 18 September 2022.
Berbeda dengan korban lainya yaitu Zaenal. Dia dijemput dari rumahnya pukul 04.00 WIB Minggu. Setelah berada di dalam mobil penjemput Zaenal terusa terusan disiksa.
Karena siksaan itu Zaenal Mustofa mengalami luka robek di bagian kepala.
Berdasar kronologi dugaan penyekapan dan penganiayaan yang seperti dilaporkan ke pihak kepolisian di Karawang tersebut, menentang keras segala bentuk kekerasan terhadap ke dua wartawan dalam mengali informasi ,ujar Netti.
Penulis : Hosen Roni, F.I