HOSNEWS.ID – Pendiri Nahdlatul Ulama KH Muhammad Hasyim Asy’ari dijelaskan dalam buku Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari: Moderasi, Keumatan, Kebangsaan (Zuhairi Misrawi, 2010) merupakan pemilik sanad Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Hal ini menunjukkan bahwa KH Hasyim Asy’ari telah hafal ribuan hadits yang diperoleh dari guru-gurunya dengan sanad keilmuan yang jelas. Geneologi atau sanad sebuah kitab tidak bisa diijazahkan kepada seseorang yang tidak menguasai dan memahami kitab tersebut melalui sistem pengajaran dari guru-guru pemegang sanad itu.
Kepakarannya di bidang hadits juga diakui oleh gurunya sendiri di Nusantara, KH Cholil Bangkalan. Bahkan Mbah Cholil tidak segan-segan berguru tentang ilmu hadits kepada Kiai Hasyim Asy’ari. Menurut riwayat, saat mengajar ngaji kitab hadits, Kiai Hasyim Asy’ari belakangan baru tahu bahwa di tengah barisan santrinya terdapat Mbah Cholil sedang ikut mengaji.
Setelah pengajian kitab hadits tersebut selesai, seluruh santri beranjak, begitu juga dengan Mbah Cholil Bangkalan. Pemandangan bersahaja dan tawadhu terlihat, yakni ketika Mbah Cholil hendak meraih sandalnya. Namun, Kiai Hasyim Asy’ari berhasil mendahului untuk meraih sandal gurunya tersebut. Kemudian, ia memakaikannya pada kedua telapak kaki Mbah Cholil Bangkalan.
Perihal Kyai Hasyim Asy’ari yang telah hafal ribuan hadits ini ditegaskan oleh Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh (2019). Bahkan menurut Kiai Ubaidullah, kealiman Kiai Hasyim Asy’ari mendekati tingakatan seorang mujtahid.
Mujtahid dapat dikatakan ialah orang yang dengan ilmunya yang tinggi dan lengkap telah mampu menggali dan menyimpulkan hukum-hukum Islam dari sumber-sumbernya yang asli seperti Al-Qur’an dan Hadits.
Meskipun hafal ribuan hadits dan kealimannya mendekati level mujtahid, Kiai Hasyim Asy’ari masih memberikan ruang musyawarah dengan kiai-kiai di Jawa dan Madura seperti misalnya saat mencetuskan Fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 dalam rangka melawan agresi militer Belanda II.
Kiai Ubdaidullah pun tidak bisa membayangkan, Mbah Hasyim Asy’ari rahimahullah yang hafal beribu-ribu hadits, kealimannya mendekati mujtahid, tetapi untuk mengumumkan Resolusi Jihad yang telah beliau tulis masih mengundang ulama se-Jawa dan Madura. Hal ini merupakan teladan dan bentuk sikap tawadhu’ karena konteks perjuangan saat itu membutuhkan gagasan, pikiran, dan perjuangan seluruh elemen bangsa.
Keilmuan ayah KH Wahid Hasyim tersebut justru berbanding terbalik dengan sebagian orang, baik pada zaman Kiai Hasyim Asy’ari hidup hingga zaman sekarang yang dengan mudahnya menuduh syirik, sesat, bid’ah, dan kafir terhadap sebuah amalan ibadah. Padahal, mereka hanya membaca hadits terjemahan, bahkan mereka tidak segan-segan mengobral fatwa dengan hanya bermodal hafal beberapa hadits.
Terkait sanad kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang dipegang oleh KH Hasyim Asy’ari ini, Ahmad Nur Kholis (2017) dalam artikel Sanad Kitab Shahih Bukhari KH Hasyim Asy’ari dan Sanad Kitab Shahih Muslim KH Hasyim Asy’ari berhasil mengungkap urutan sanad tersebut dari kitab Kitab Kifayatul Mustafid lima ‘ala minal Asanid karya Syekh Mahfudh Termas, salah seorang guru Kiai Hasyim Asy’ari. Berikut urutan sanad yang dimaksud:
Sanad Kitab Shahih Bukhari
Sanad Kitab Shahih Bukhari, dari KH Hasyim Asy’ari melalui jalur Syekh Mahfud Termas sampai kepada penulis hadits, yakni Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari yang terdiri dari jalur pertama dan kedua:
Jalur pertama:
- KH Hasyim Asy’ari
- Dari Syaikh Mahfud Termas.
- Dari Syaikh Muhammad Abu Bakar Syatha Al-Makki.
- Dari Sayyid Ahmad Zaini Dahlan
- Dari Syaikh Utsman bin Hasan Ad-Dimyathi
- Dari Syaikh Muhammad bin Ali As-Syinwani
- Dari Syaikh Isa bin Ahmad Al-Barawi
- Dari Syaikh Muhammad Ad-Dafri
- Dari Syaikh Salim bin Abdillah Al-Bashri
- Dari ayahnya: Abdillah bin Salim Al-Bashri
- Dari Syaikh Muhammad bin Alaudin Al-Babili
- Dari Syaikh Salim bin Muhammad As-Sanhuri
- Dari Najm Muhammad bin Ahmad Al-Ghaytho
- Dari Syaikh Al-Islam Zakariya bin Muhammad Al-Anshari
- Dari Al-Hafidh Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani
- Dari Ibrahim bin Ahmad At-Tanukhi
- Dari Abil Abbas Ahmad bin Thalib Al-Hajar
- Dari Husain bin Mubarak Az-Zabidi Al-Hambali
- Dari Abil Waqt Abdil Awwal bin Isa As-Sijzi
- Dari Abil Hasan Abdul Rahman bin Mudzaffar bin Dawud Ad-Dawudi
- Dari Abi Muhammad Abdullah bin Ahmad As-Srakhsi
- Dari Abi Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Mathar Al-Firabri
- Dari Penyusunnya (orang yang menghimpun hadits), yakni: Al-Imam Al-Hafid Al-Hujjah Abi Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim Al-Bukhari.
Jalur kedua:
- KH Hasyim Asy’ari
- Dari Syaikh Mahfudz Termas
- Dari Sayyid Husain Al-Habsyi
- Dari Ayahnya Muhammad Husain Al-Habsyi
- Dari Umar bin Abdul Karim Al-Attar
- Dari Sayyid Ali bin Abdil Bar Al-Wina’i
- Dari Abdil Qadir bin Ahmad bin Muhammad Al-Andalusi
- Dari Muhammad bin Abdillah Al-Idirsi
- Dari Al-Quthb Muhammad bin Alauddin An-Nahruwali
- Dari ayahnya
- Dari Abil Futuh Ahmad bin Abdillah At-Thawusi
- Dari Baba Yusuf Al-Hirawi
- Dari Muhammad bin Syadzikhat Al-Farghani
- Dai Abi Luqman Yahya bin Ammar Al-Khuttalani
- Dari Muhammad bin Yusuf Al-Farbary
- Dari Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari
Sanad Kitab Shahih Muslim
Berikut ini adalah sanad kitab Shahih Muslim ini dari KH Hasyim Asy’ari sampai pada penulis kitab:
- KH Hasyim Asy’ari
- Dari Syaikh Mahfud Termas.
- Dari Syaikh Muhammad Abu Bakar Syatha Al-Makki.
- Dari Sayyid Ahmad Zaini Dahlan
- Dari Syaikh Utsman bin Hasan Ad-Dimyathi
- Dari Syaikh Muhammad bin Ali As-Syinwani
- Dari Syaikh Isa bin Ahmad Al-Barawi
- Dari Syaikh Ahmad bin Abdil Fattah Al-Malawi
- Dari Syaikh Ibrahim bin Hasan Al-Kurdi
- Dari Syaikh Ahmad Muhammad Al-Qasyasyi
- Dari Syaikh As-Syams Muhammad bin Ahmad Ar-Ramli
- Dari Syaikh Zain Zakariya Muhammad Al-Anshari
- Dari Syaikh Abdirrahim bin Al-Furath
- Dari Syaikh Mahmud bin Khalafiyah Ad-Dimasyqi
- Dari Al-Hafidh Abdil Mu’min bin Khalaf Ad-Dimyati
- Dari Syaikh ABil Hasan Al-Muayyad bin Muhammad at-Thusi
- Dari Syaikh Abi Abdillah Muhammad bin Fadhil Al-Farawi
- Dari Syaikh Abdil Ghafir bin Muhammad Al-Farisi
- Dari Syaikh Abi Ahmad Muhammad Al-Juludi
- Dari Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan An-Naisaburi
- Dari Imam Al-Hafidh Abil Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi. (Redaksi)