PCNU Kota Surabaya Intruksikan 3 MWCNU (Semampir, Bubutan, Simokerto ) Napak Tilas Sambut Hari Santri Nasional untuk Kenang Sejarah

SURABAYA – Menyambut Hari Santri Nasional, PCNU Kota Surabaya mengadakan Napak Tilas Pejuang dan Ziarah Muassis NU. Kegiatan ini didukung lebih dari ratusan peserta bersepeda kuno dan juga dari Paguyuban Ontel Kuno Wonosari Lor Kb (PAWON), Minggu (13/10/2024).

Acara ini dihadiri Pj Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani, Sekretaris Kota Surabaya Iksan, bersama Ketua PCNU Kota Surabaya Masduki Toha, dan para kiai lainnya. Sehingga peserta napak tilas dan ziarah muassis NU semakin berkobar menunjukkan semangat resolusi jihad.

Bermula napak tilas dengan ziarah di makam KH Ridlwan Abdullah di pemakaman Tembok Surabaya, sekaligus berdoa bagi KH Thohir Bakri dan sejumlah tokoh yang tergabung dalam Laskar Hizbullah dan Laskar Sabilillah pada saat pertempuran 10 November 1945.
Napak tilas diinisiasi tiga MWC NU, Semampir, Simokerto dan Bubutan, serta diikuti secara khusus menggunakan sepeda kuno sebanyak 150 peserta yang disiapkan oleh PCNU Kota Surabaya. Ditambah lagi 50 dari PAWON Semampir surabaya juga diiringi ibu-ibu Muslimat NU , PERGUNU, FKPQ dan warga Nahdliyin Surabaya.

“Alhamdulillah, warga NU begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini. Semuanya untuk mengambil obor semangat para pejuang dan muassis NU. Beliau-beliau yang telah membuka jalan bagi generasi penerus sekarang ini,” kata Masduki Toha, ketua PCNU Surabaya.

Setelah dari pemakaman Tembok, ziarah dilanjutkan ke kompleks Masjid Agung Sunan Ampel, tempat makam H Hasan Gipo, president hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) atau ketua umum PBNU pertama pada berdirinya NU 31 Januari 1926, setelah itu menuju makam KH.M.Nur dan tempat kediaman beliau yang bearada di Jl. Karang Tembok Semampir Surabaya.

Selain itu, rombongan ke makam KH Mas Alwi bin Abdul Aziz, pencetus nama Nahdlatul Ulama (NU) di pemakaman Rangkah, berdekatan dengan makam WR Soepratman, pencipta Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.

Ziarah berlanjut ke makam KH Ahmad Dahlan Akhyad Kebondalem di pemakaman Pegirian. Kiai Dahlan Akhyad dulu aktif menggerakkan tashwirul afkar (tanki pemikiran) dan wakil rais mendampingi Rais Akbar NU Hadlratusy Syaikh KH M. Hasyim Asy’ari.

Kegiatan akan berakhir di Monumen Resolusi Jihad NU atau kantor PCNU Kota Surabaya Jl Bubutan VI No 2 sekitar pukul 11.00 WIB. Lokasi ini juga merupakan kantor PBNU pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia 1945-1949 (diselingi perpindahan kantor PBNU di Pasuruan dan Madiun).

Di Monumen Resolusi Jihad NU, diadakan orasi kebangsaan disampaikan sejawan NU Riadi Ngasinan. Penulis buku “Resolusi Jihad NU, Perang Sabil di Surabaya tahun 1945” itu mengungkapkan relasi fatwa jihad Kiai Hasyim Asy’ari, yang menjadi pijakan Resolusi Jihad NU, dan berkobarnya pertempuran 10 November 1945.
“Ketika setiap mengawali pidato dengan basmalah dan mengakhiri dengan takbir 3 kali, pidato Bung Tomo tak lepas dari ijazah doa dari para ulama pejuang kemerdekaan kita,” tuturnya.

Selain Napak Tilas Pejuang dan Ziarah Muassis NU, kegiatan menyemarakkan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2024, PCNU Kota Surabaya menggelar drama kolosal Resolusi Jihad NU di Tugu Pahlawan.
Selain itu, diadakan Istighotsah dan doa bersama untuk para syuhada, para mujahid, perang kemerdekaan Indonesia.
“Alhamdulillah, kami mendapat dukungan sepenuhnya baik dari Pemkot Surabaya, PBNU dan PWNU Jatim. Belum lagi kegiatan yang diadakan badan otonom PCNU dan lembaga-lembaga di lingkungan PCNU Surabaya, memberikan semangat akan kehadiran NU di Kota Pahlawan. Kota kelahiran NU,” kata Hartono, SH Ketua MWCNU Kec. Semampir, didampingi Koordinator M. Saiful Anam Wakil Ust. Shodiq, S.Ag, sekretaris Mufid, S.Pd.I
Penulis M. Rofi’i

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini