Bangkalan – Islam sangat menekankan pentingnya akhlak yang baik, termasuk menghindari sikap sombong dan angkuh. Kesombongan hanya akan membawa kerugian, sementara kerendahan hati akan membawa berkah dan keselamatan.
“Sombong merupakan watak dan sifat manusia yang merasa agung atau mengagungkan dirinya sendiri serta menganggap rendah dan kurang yang lainnya. Meski sifat sombong merupakan fitrah yang sudah muncul sejak manusia lahir, akan tetapi ada baiknya seorang manusia diajarkan tentang adab dan tata krama.
Dijelaskan dalam Surat Luqman ayat 18:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ ١٨
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri”. (Qs. Luqman: 18)
Ayat ini mencontohkan etika atau budi pekerti yang selayaknya dilakukan umat Islam. Dari ayat ini, dapat diambil pelajaran bahwa manusia beriman tidak boleh bersikap angkuh, sombong, dan kasar.
Ayat ini mengandung beberapa pesan penting yang berkaitan dengan larangan bersikap sombong dan angkuh dalam kehidupan sehari-hari.
(1). Larangan Memalingkan Wajah dari Manusia
Kata “memalingkan wajahmu” dalam ayat ini merujuk pada sikap meremehkan atau mengabaikan orang lain karena merasa diri lebih tinggi atau lebih baik.
Allah melarang hamba-Nya bersikap sombong dengan menunjukkan ketidakpedulian terhadap sesama manusia, terutama dalam interaksi sosial. Sikap ini tidak hanya menunjukkan kurangnya rasa hormat kepada orang lain tetapi juga mencerminkan kesombongan yang dalam pandangan Islam sangat tercela.
(2). Larangan Berjalan dengan Angkuh
Ayat ini juga melarang berjalan dengan “angkuh” di bumi. Sikap angkuh yang ditunjukkan melalui cara berjalan dengan penuh kesombongan adalah tanda ketidakhormatan kepada Allah, Sang Pencipta, yang memberikan segala sesuatu yang dimiliki manusia.
Berjalan dengan angkuh mencerminkan kesombongan hati dan lupa bahwa segala kekuatan, kekayaan, dan kelebihan yang dimiliki adalah anugerah dari Allah yang harus disyukuri, bukan dibanggakan.
(3). Allah Tidak Menyukai Orang yang Sombong dan Membanggakan Diri
Ayat ini ditutup dengan peringatan bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
Kesombongan adalah sifat yang dibenci oleh Allah karena mengarah pada perbuatan melampaui batas dan tidak menyadari kelemahan diri sebagai manusia. Orang yang sombong cenderung mengabaikan kewajiban mereka terhadap Allah dan sesama manusia, yang pada akhirnya menjerumuskan mereka ke dalam kesalahan dan dosa.
(4). Kesombongan sebagai Penyebab Kehancuran
Kesombongan dalam Islam dianggap sebagai salah satu penyebab utama kehancuran manusia. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan untuk melihat kelemahan diri sendiri dan kebutuhan akan Allah.
Kesombongan juga menutup hati manusia dari menerima kebenaran dan nasihat, sebagaimana yang terjadi pada Iblis yang menolak untuk bersujud kepada Adam karena merasa lebih tinggi daripadanya. Kesombongan seperti ini adalah awal dari kejatuhan dan kerugian besar di dunia dan akhirat.
Ayat ini merupakan nasihat Luqman kepada anaknya untuk tidak bersikap sombong dan angkuh. Karena sikap sombong dan angkuh dapat ditunjukkan dengan memalingkan wajah dari orang lain, tidak mau menegur orang lain, tidak memperlihatkan sikap ramah, seolah-olah yang paling terhormat daripada orang lain yang berada disekitarnya. (Redaksi)