HOSNEWS.ID – Perayaan Sejit ke-102 di Wihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin), Karet, Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin 4 Juli 2022, justru tidak menampilkan Barongsai, tapi musik modern.
Perayaan sejit (Ulang Tahun) Wihara Amurva Bhumi ke 102, memang dihadiri ribuan umat Budha Mahayana dari Jakarta dan sekitarnya, bahkan tak sedikit yang datang dari berbagai daerah lain untuk ikut memeriahkan acara itu dengan suguhan maupun sajian makanan serta tampilan kesenian yang terkesan sangat sederhana. Begituah acara tanpa sambutan maupun protokol resmi ini berlangsung cukup hidmat diawali dengan ibadah syukur yang diikuti oleh ratusan jemaat serta doa kepada para leluhur.
Lak Gwe Lak Imlek 2573 berlangsung di komplek Wihara Amurva Bhumi, setelah dua tahun jeda tidak dilaksanakan karena Covid-19 ujar Banthe Tan Hong Huy, pengelola Wihara yang sudah berusia lebih sebab ini di sela acara yang berlangsung sejak pagi hingga petang ini.
Dahulu di sekitar Wihara Amurva Bhumi memang banyak dihuni oleh warga Tionghoa beragama Konghuchu, namun tidak sedikit diantaranya yang telah memeluk Islam, ketika kawasan itu masih dominan hutan belantara.
Di kawasan Karet, Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan ini pun dahulu ada masjid Hidayatullah dan kelenteng Hok Tek Tjeng Sin. Namun keberadaan mesigit yang sudah berusia tua itu juga tak lagi jelas posisi dan kondisinya. Padahal, menurut Eko Sriyanto Galgendu yang hadir sebagai undangan khusus di acara ulang tahun Wihara berusia 102 tahun ini, keberadaan kelenteng dan mesigit yang berdekatan jaraknya itu jadi pertanda bahwa kerukunan antar umat beragama pada masa itu sangat harmoni dan rukun, tidak seperti sekarang.
Kondisi Wihara Hok Tek Tjeng Sin ini sekarang telah terhimpit gedung angkuh yang menuding langit. Hingga keberadaan Wihara maupun masigit Hidayatullah nyaris tak terlihat, dan terkesan telah terhapus dalam jejak sejarah keharmonisan masa silam yang pernah ada. (SC-RED)