BANGKALAN – Bergulirnya kasus asusila terhadap Santriwati dibawah umur yang sudah dilaporkan ke Mapolres Bangkalan pekan lalu. Kini puluhan warga menggrebek Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Ulum, Kampung Kaseman, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
Mereka meminta polisi untuk segera menangkap pengasuh ponpes SY (45) untuk segera ditangkap.
Warga sambil membentangkan empat buah poster dengan tulisan bernada kecaman atas dugaan pencabulan terhadap siswi atau santriwati, Kamis (31/10/2024).
Adapun poster dibawa oleh warga dengan bertuliskan, “Kyai Cabul Meresahkan Masyarakat”, “Jangan Bela Kyai Cabul”, “Tangkap Kyai Cabul Secepatnya”, “Kami Minta Keadilan”.
Tulisan itu ditujukan tak lain kepada pengasuh ponpes berinisial SY (45).
Ia dilaporkan salah seorang keluarga korban ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangkalan pada Kamis (24/10/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
Pihak kepolisian hingga saat ini telah memintai keterangan tujuh orang saksi, dua di antaranya adalah saksi korban. “Segera ditangkap pak polisi,” teriak seorang warga dari dalam barisan massa pendemo.
Selama aksi berlangsung, tampak sejumlah personel TNI/Polri hingga sejumlah tokoh masyarakat berada di lokasi demo. Beberapa di antaranya terlibat komunikasi dengan perwakilan pihak keluarga ponpes.
Lantaran SY tidak ada di lokasi, sejumlah perwakilan warga kemudian melakukan pertemuan dengan pihak keluarga SA dengan dimediasi oleh petugas kepolisian yang melakukan pengamanan di lokasi.
“Selain mendesak polisi segera menangkap terduga pelaku, warga juga menuntut agar aktivitas lembaga pendidikan terduga pelaku ditutup karena dianggap telah membuat resah warga. Terutama para orangtua siswa putri yang belajar di tempat itu,” ujar Kades setempat, Moh Ilyas, Kamis (31/10/2024).
Usai dimediasi petugas dan menunggu penindakan dari kepolisian, warga kemudian membubarkan diri. Namun, mereka memasang spanduk bertuliskan kecaman terhadap SY di pintu gerbang rumah yang bersangkutan. (Netty)