-Bangkalan-Kualitas gedung DPRD Bangkalan yang baru patut dipertanyakan. Tangga bangunan gedung DPRD yang menghadap ke utara itu sudah mulai retak.
Bukan hanya retak di tangga saja, setiap sisi dari gedung bangunan DPRD Bangkalan yang baru itu banyak yang retak.
Padahal, anggaran bangunan tersebut sangat fantastis yakni Rp. 45 miliar rupiah.
Gedung Bangunan tersebut belum ditempati, tetapi sudah serah terima dari pihak yang memenangkan tender pengerjaan bangunan itu pada Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Atas dasar temuan keretakan itu, DPD Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Kabupaten Bangkalan menilai pengerjaan gedung DPRD Bangkalan itu ada kejanggalan.
“Dinilai dari sisi kualitas sudah jelas. Pihak yang memiliki tender sudah merugikan uang negara alias uang rakyat. Bisa jadi pengerjaan tersebut tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Belum ditempati kok sudah rusak,” paparnya. Kamis malam, (17/12/2020).
Baca Juga : KAKI Sayangkan, Jika Gedung Megah Baru DPRD Harus Retak Sebelum Dihuni
Hosen alias Panglima Bangkalan, itu menyebut dana besaran 45 miliar itu disinyalir tidak sesuai tupoksi pengerjaan.
Dirinya sudah melakukan investigasi lokasi, keretakan terjadi disetiap sisi bangunan. Padahal dananya sangat besar.
“45 miliar itu sangat besar. Seharusnya kualitasnya itu 5 tahun kedepan tak boleh ada keretakan. Jika kondisi begitu kami menduga 45 miliar uang tersebut tak hanya difokuskan pada pembangunan, tetapi uang tersebut sudah ada keretakan pada masing-masing oknum yang berkepentingan,” sindir Hosen.
Hosen memberi Solusi, seharusnya rencana awal itu memadatkan akar tanah di bawah bangunan. Takutnya ada pergeseran tanah yang menyebabkan retaknya bangunan.
“Jika sudah begini keadaannya, uang rakyat tidak jelas tupoksinya. Jangan berharap pemerintah dinilai positif oleh rakyat karena semua pembangunan itu berawal dari uang rakyat,” paparnya.
Kami berpesan pada pihak pengawas, baik pengawas pengerjaan proyek ataupun pemerintah lebih selektif dalam melelang pengerjaan.
“Kedepan hal begini jangan sampai terulang kembali, yang dirugikan pasti pemerintah dan rakyat,” pesannya.
Dilain pihak, Subadar selaku pengawas kebijakan birokrasi di Bangkalan, menyampaikan bela sungkawa atas retaknya gedung wakil rakyat di Bangkalan.
“Innalilllahiwainnailahi raji’un. Telah retak tangga baru gedung DPRD. Semoga retaknya tangga pemerintah segera ambil sikap,” paparnya.
Dirinya berharap kedepan kejadian ini tidak terulang kembali, sebelum serah terima gedung dengan pemerintah pada tim pengawas agar lebih jeli melihat kekurangan material yang belum steril.
“Kami berharap pemerintah segera ambil tindakan, agar tak jadi opini publik yang negatif. Serta kedepan harus lebih selektif memilih PT yang menender agar lebih baik lagi kualitasnya,” tegasnya.