JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke dua perguruan tinggi di Jawa Tengah dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan sidak dilakukan menyangkut proses seleksi penerimaan mahasiswa baru (maba) tahun 2024 sebagai bagian dari upaya pencegahan. Setelah sidak, KPK kemudian menggelar konferensi bersama Kemendikbud di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti).
Pasalnya sidak dilakukan di Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan atau BP3 dan juga di Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan atau BSKAP Kemendikbud Ristek, serta dua perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah, Selasa (30/7/2024).
Ghufron mengatakan, sidak berawal dari banyaknya aduan masyarakat. Salahsatunya di media sosial, yang menduga proses seleksi penerimaan mahasiswa baru diwarnai kecurangan. Dalam sidak itu, KPK mengambil data penerimaan mahasiswa baru tahun 2024 untuk dianalisis tim KPK.
“Langkah-langkah perbaikannya akan dibahas bersama dengan Kemendikbud Ristek.
Ghufron menuturkan, sidak digelar bersama dengan Kemendikbud Ristek untuk memperbaiki sektor pendidikan. Menurutnya, inspeksi mendadak itu dilatarbelakangi kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Rektor Universitas Lampung (Unila) pada 2022, Karomani. Guru Besar Ilmu Komunikasi itu mengutip uang hingga miliaran rupiah dari orangtua calon mahasiswa baru yang anaknya ingin dinyatakan lolos masuk Unila.
Selain menindak praktik suap di Unila, KPK juga menerjunkan tim dari Kedeputian Pencegahan dan Monitoring untuk memperbaiki tata kelola penerimaan mahasiswa baru.
Dalam artian masih ada pengaduan dugaan korupsi penerimaan mahasiswa baru, serta banyaknya pemberitaan terkait manipulasi penerimaan mahasiswa baru yang cukup memprihatinkan.
“Ghufron menyebut pihaknya juga mengambil data-data yang diperlukan. Dia menyebut sidak ini dilakukan kerja sama dengan Kemendikbudristek dan kemudian duduk bersama jika ditemukan adanya dugaan korupsi.
“Dengan mengambil data penerimaan mahasiswa baru tahun 2024 ini. Data yang peroleh tersebut akan dilakukan analisis oleh tim KPK dan langkah-langkah perbaikannya akan dibahas bersama dengan Kemendikbudristek.
“KPK dan Mendikbud telah sepakat, dan karenanya sidak ini sidak yang dilaksanakan bersama-sama, untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum perbaikan dalam sektor pendidikan. Di mana kegiatan ini dilatarbelakangi masih adanya pengaduan, walaupun kami telah melakukan OTT tahun 2022 pengaduan dalam penerimaan mahasiswa baru sebenarnya juga banyak yang siswa tapi karena levelnya lebih banyak di daerah kami serahkan ke inspektorat ataupun ke korsup,” ungkapnya.
Penulis: Sa’id Loebis