Desa Kebet Disorot: Dana Tambahan Afirmasi 2024 Sebesar Rp 144,516 Juta Tak Diterima

LAMONGAN hosnews.id – Desa Kebet, Kecamatan Lamongan, tengah menjadi sorotan publik terkait klaim bahwa mereka termasuk dalam daftar penerima Dana Tambahan Afirmasi (DTA) 2024. Namun, kenyataannya jauh berbeda. Sekretaris Desa Kebet, M. Rahman Fauzi, mengonfirmasi bahwa desa mereka tidak menerima DTA sama sekali.

“Desa Kebet tidak mendapatkan Dana Tambahan Afirmasi. Hanya delapan desa di Kecamatan Lamongan yang menerima DTA, seperti Karanglangit, Tanjung, Plosowahyu, Made, Sendangrejo, dan Kramat,” tegas Rahman saat di konfirmasi, (15/01/2025).

Pernyataan ini bertentangan dengan informasi yang beredar bahwa Desa Kebet termasuk dalam 88 desa penerima DTA di Lamongan. Pertanyaannya, apakah terjadi kesalahan administrasi? Atau ada anggaran misterius yang belum jelas alokasinya?

Dana Miliaran, Desa Kebet Tak Kebagian

DTA merupakan alokasi yang ditujukan bagi desa-desa tertinggal, sangat tertinggal, atau yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 146 Tahun 2023, dana ini harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membangun infrastruktur, dan mengentaskan kemiskinan.

Menariknya, data yang dikumpulkan melalui aplikasi Jaga Desa menunjukkan bahwa total pagu Dana Desa (DD) Kebet tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan, dari Rp 775,102 juta menjadi Rp 919,618 juta, setelah ditambah DTA sebesar Rp 144,516 juta. Namun, mengapa Sekdes Kebet mengaku tidak menerima dana tersebut?

Transparansi Pengelolaan Dana Jadi Pertanyaan

Penggunaan DTA diharuskan dipertanggungjawabkan melalui Sistem Informasi Keuangan Desa (Siskeudes) dan diawasi oleh pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat melalui Musyawarah Desa (Musdes). Jika sejak awal dana ini tidak diterima, pertanyaan besar pun muncul: ke mana sebenarnya dana tersebut dialokasikan?

Kondisi ini menimbulkan kecurigaan akan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa. Masyarakat berhak mengetahui kejelasan mengenai alokasi anggaran yang seharusnya diperuntukkan bagi kesejahteraan mereka. Apakah Desa Kebet akan mendapatkan penjelasan resmi terkait situasi ini? Atau akan terus menjadi misteri di tengah kebisingan informasi yang simpang siur?

Kita tunggu perkembangan selanjutnya.

Pewarta: Gondes/Tim hos
Editor: Red

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini